Jumat, 09 September 2022

KERAMAH TAMAHAN DI RUMAH SAKIT (HOSPITALITY in HOSPITAL)

Pendahuluan

Tadi pagi saya menyempatkan diri berkeliling ke ruangan VVIP di rumah sakit saya. Saya berdiskusi bersama paramedis yang standby di depan nurse station mengenai kamar president suite di ruangan ini. Setelah berdiskusi, saya melanjutkan perjalanan saya ke sepanjang selasar ruangan paviliun tersebut. Saat sedang berjalan tersebut saya berpapasan dengan salah satu perawat, tetapi sayangnya perawat tersebut membuang muka, tidak menyapa atau sekedar tersenyum sambil menganggukkan kepala kepada saya. Kondisi saat itu saya memang tidak mengenakan jas dokter, tetapi memakai bed nama dalam posisi yang baik. Saya memang sengaja tidak menyapa terlebih dahulu, bukan karena kedudukan saya yang lebih tinggi di dalam struktur rumah sakit, tetapi untuk menilai bagaimana respon karyawan dalam budaya keramah tamahan di rumah sakit.

Selasa, 06 September 2022

MELIRIK SISTEM KESEHATAN BERBASIS KEDOKTERAN KELUARGA (DOKTER KELUARGA)

Tercapainya kesehatan penduduk yang optimal melalui suatu sistem pelayanan kesehatan yang ideal adalah impian semua pihak. Masih rendahnya anggaran kesehatan, inflasi keuangan, tidak adekuatnya pendistribusian antara kebutuhan dan tidak tersedianya alat dan pelayanan kesehatan masih menjadi penghambat utama dari terciptanya kesehatan penduduk yang ideal tersebut. Selain itu, rendahnya tingkat pembiayaan di bidang kesehatan, penyalahgunaan subsidi pemerintah, dan besarnya suatu proporsi tertentu tanpa adanya perlindungan asuransi adalah tantangan untuk dilakukannya suatu reformasi bertahap menuju perencanaan kesehatan yang lebih adil dan merata. Oleh sebab itulah perlu diciptakan suatu sistem baru yang diharapkan mampu menjadi penyeimbang antara kualitas, kesamaan dan isi pelayanan di salah satu sisinya dan mampu menyingkirkan pembiayaan yang sama sekali tidak diperlukan di sisi lainnya.

Sabtu, 03 September 2022

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi bukan Biaya

 Perusahaan selama ini dianggap sebagai biang rusaknya lingkungan, pengeksploitasi sumber daya alam, hanya mementingkan keuntungan semata. Kebanyakan perusahaan selama ini melibatkan dan memberdayakan masyarakat hanya untuk mendapat simpati. Program yang mereka lakukan hanya sebatas pemberian sumbangan, santunan dan pemberian sembako. Dengan konsep seperti ini, kondisi masyarakat tidak akan berubah dari kondisi semula, tetap miskin dan termarginalkan.

Tanggung jawab perusahaan memberikan konsep yang berbeda dimana perusahaan tersebut secara sukarela menyumbangkan sesuatu demi masyarakat yang lebih baik dan lingkungan hidup yang lebih bersih. Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility) didasarkan pada semua hubungan, tidak hanya dengan masyarakat tetapi juga dengan pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor.

Menurut Bank Dunia, Tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama: perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak azasi manusia, interaksi dan keteribatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan.