Hasil radiografi yang baik akan memberikan informasi yang berguna bagi dokter spesialis untuk menegakkan sebuah diagnosa. Hasil kualitas gambaran radiografi yang bagus sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor peralatan (unit sinar-X, kaset, dan processing) dan faktor teknik (sumber daya manusia dan pasien). Untuk menjamin penilaian yang tetap maka persyaratan standar atas faktor-faktor tersebut dengan cara menerapkan metode quality assurance (QA) dan quality control (QC), dengan demikian akan menghasilkan diagnosis yang optimal.
Jaminan mutu/quality assurance (QA) adalah program manajemen menyeluruh yang digunakan untuk memastikan keunggulan dalam pelayanan kesehatan melalui pengumpulan dan evaluasi data yang sistematis. Tujuan utama dari program quality assurance (QA) adalah peningkatan pelayanan pasien, ini termasuk parameter pemilihan pasien dan penjadwalan, teknik manajemen, kebijakan dan prosedur departemen, efektivitas dan efisiensi teknis, pendidikan dalam pelayanan, dan interpretasi gambar dengan ketepatan waktu laporan.
Penekanan utama dari program ini adalah pada faktor manusia yang dapat menyebabkan variasi dalam pelayanan yang berkualitas.
Sedangkan quality control (QC) adalah bagian dari program quality assurance (QA) yang berhubungan dengan teknik yang digunakan dalam memantau dan memelihara elemen teknis dari sistem yang mempengaruhi
kualitas gambar. Oleh karena itu QC adalah bagian dari program QA yang berhubungan dengan instrumentasi dan peralatan.
Oleh karena itu perlu adanya penerapan QA/QC yang optimal untuk memanajemen jumlah hasil radiografi yang rusak dan upaya membatasi terjadinya pengulangan . Repeat analysis adalah proses sistematis pada gambar
katalog yang ditolak dan menentukan jenis pengulangan sehingga dapat meminimalkan kesalahan atau pengulangan yang terjadi pada processing computed radiography (CR).
Tujuan utama dari program analysis pengulangan (repeat) citra radiografi adalah untuk melakukan tindakan perbaikan, mendata citra radiografi yang diulang dan menentukan penyebab terjadinya pengulangan sehingga dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.
Adapun faktor-faktor penyebeb pengulangan (repeat) yaitu :
1) Kesalahan pengulangan akibat pergerakan pasien
Pergerakan pasien akan menyebabkan citra radiografi menjadi kabur, hal ini mengakibatkan kerugian yang signifikan terhadap gambaran radiografi yang dihasilkan
2) Kesalahan pengulangan akibat posisi pasien
Posisi pasien yang tidak tepat atau anatomi yang hilang adalah hasil dari kolimasi yang tidak tepat yang dapat memotong anatomi yang seharusnya ada dalam kriteria gambaran yang diperiksa
3) Kesalahan pengulangan akibat peralatan (mechanical)
Meskipun pengolahan film pada computed radiography sudah tidak menggunakan cairan seperti yang dipakai pada automatic processing, namun ada juga pengulangan yang disebabkan oleh computed radiograph
4) Kesalahan pengulangan akibat Artefact
Artefact adalah kesalahan pengolahan film yang membentuk bayangan putih pada film setelah diproses
Sumber:
ANALISA PENGULANGAN (REPEAT) CITRA RADIOGRAFI DI UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU
AHMAD SAYUTI / 2020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS PEKANBARU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar